Penerapan Optika melalui Pemanfaatan Hukum Snellius Sebagai Dasar Alat Ukur Indeks Bias Dan Viskositas Larutan

Penerapan Optika melalui Pemanfaatan Hukum Snellius Sebagai Dasar Alat Ukur
Indeks Bias Dan Viskositas Larutan Garam Berbasis
Mikrokontroler AVR ATMega8535
Abstrak
Telah direalisasikan sebuah alat pengukur indeks bias larutan yang sekaligus menampilkan nilai viskositasnya dengan menerapkan hukum Snellius dengan tampilan LCD. Alat tersebut terdiri dari sensor LDR, potensiometer multiturn, motor stepper, mikrokontroler ATMega 8535 dan LCD 16x2. Proses kerja alat yaitu sensor LDR bergerak  horizontal mencari berkas cahaya paling terang dari sinar laser yang telah dibiaskan oleh cairan. Pergerakan LDR secara horizontal ini dibantu oleh motor stepper bipolar dan belt. Ketika sensor LDR terkena cahaya laser, maka sensor LDR akan berhenti bergerak dan mikrokontroler akan membaca keluaran dari potensiometer multiturn yang sebelumnya ikut berputar seiring dengan pergerakan LDR. Keluaran dari potensiometer multiturn ini akan dikonversikan sebagai bentuk perubahan jarak LDR dan akan dihitung oleh program sebagai nilai indeks bias cairan dan viskositas cairan. Nilai viskositas yang didapatkan merupakan hasil perhitungan numerik program dimana terlebih dahulu dicari hubungan antara perubahan nilai indeks bias terhadap viskositas yang didapat dari hasil eksperimen. Persamaan empiris antara nilai indeks bias dan nilai viskositas pada larutan garam yaitu . Alat ini baik digunakan untuk menampilkan  nilai visksositas larutan garam sedangkan nilai indeks bias dapat digunakan untuk semua cairan yang mampu dilewati cahaya tampak. Rentang pengukuran dari alat yang dibuat untuk nilai indeks bias larutan garam yaitu 0,66 sampai 5,69 dan nilai viskositasnya antara 0,003718 P sampai 0,010723 P.
Kata Kunci: Indeks Bias, Viskositas, Larutan Garam, Mikrokontroler



Pendahuluan
Indeks bias suatu zat merupakan ukuran kelajuan cahaya di dalam zat cair dibanding ketika di udara (Murdaka, Karyono, & Supriyatin, 2010). Sedangkan viskositas dalam istilah orang awam adalah ukuran kekentalan suatu cairan. Semakin besar nilai viskositas suatu zat cair maka semakin besar pula kekentalan cairan tersebut. Secara umum viskositas terdapat pada zat alir (fluida) seperti zat cair dan gas. Alat pengukur viskositas suatu cairan disebut viskosimeter (viscometer). Pengukuran viskositas lebih banyak digunakan orang untuk zat cair ketimbang zat gas, seperti viskositas oli pelumas mesin, produk susu, cat, air minum, darah, minyakg oreng, sirup dan sangat jarang digunakan untuk zat gas. Ini berarti tidak sedikit bidang profesi yang membutuhkan data viskositas diantaranya fisikawan, kimiawan, analis kimia industri, dokter, kimia farmasi, kimia lingkungan, perminyakan, biokimia dan sebagainya (Suciyati & Surtono, 2009).
Pengukuran indeks bias dalam industri dapat digunakan untuk menemukan parameter fisik berupa konsentrasi, suhu, tekanan dan lain-lain (Govindan, Gobi, & Raj, 2009). Indeks bias dan viskositas memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai parameter kualitas minyak goreng dimana minyak yang memiliki kualitas paling baik yaitu minyak yang memiliki indeks bias dan viskositas yang tinggi (Sutiah, Firdausi, & Budi, 2008).
Alat ukur indeks bias memiliki banyak macam sesuai dengan prinsip pengukuran yang digunakan salah satunya yaitu refraktometer. Sedangkan untuk mengetahui nilai viskositas suatu cairan digunakan viskosimeter dengan berbagai metode. Kedua alat ini cukup rumit. Oleh karena itu, dalam penelitian ini didisain alat pengukur indeks bias dengan menerapkan hukum Snellius. Alat pengukur ini akan dibuat dengan hasil dapat dilihat pada LCD. Selain itu, dilakukan analisis hubungan indeks bias dan viskositas suatu fluida sehingga pada tampilan LCD selain nilai indeks bias juga ditampilkan nilai viskositas fluida tersebut dengan mencari hubungan keduanya dengan persamaan empiris.

METODE PENELITIAN
PERANCANGAN ALAT
Alat pengukur indeks bias yang dibuat pada penelitian ini terdiri dari penampung cairan yang terbuat dari kaca dengan sumber cahaya laser merah di bagian atasnya, LDR, potensiometer multiturn, mikrokontroler dan penampil informasi LCD. Diagram blok rancangan alat dapat dilihat pada 

Cairan ditempatkan di dalam wadah kaca yang akan dilewatkan cahaya tampak. Akan terjadi pembelokkan cahaya karena perbedaan kerapatan medium. Sensor LDR akan bergerak horizontal terhadap kaca dengan bantuan motor dan akan berhenti ketika LDR mengenai cahaya yang telah melewati wadah kaca yang berisi cairan. Pergerakan LDR ini bersamaan dengan memutarnya potensiometer multiturn sehingga jarak yang ditempuh oleh LDR direpresentasikan oleh besarnya resistansi yang dihasilkan oleh potensiometer multiturn. Keluaran dari potensiometer multiturn adalah tegangan yang akan dibaca oleh mikrokontroler ATMega8535. Tegangan masukan tersebut akan dimasukkan dalam persamaan untuk mencari nilai indeks bias serta viskositas dan ditampilkan pada LCD. Persamaan yang digunakan untuk mencari indeks bias suatu cairan seperti pada persamaan (1) (penjabaran persamaan terdapat di lampiran)  dan persamaan yang digunakan untuk nilai viskositas sesuai dengan persamaan (2).



Persamaan (2) merupakan persamaan empiris yang didapatkan dari hubungan indeks bias dan viskositas larutan garam hasil eksperimen.
PEMBUATAN ALAT
Alat yang dibuat terdiri dari rangkaian catu daya dengan output 5 volt dan 12 volt, rangkaian sensor, rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega8535, rangkaian LCD dan rangkaian motor stepper. Secara keseluruhan, rangkaian elektrik dari alat yang dibuat seperti pada Gambar 2.



Perancangan perangkat lunak yang dilakukan pada penelitian ini meliputi perancangan lunak pada mikrokontroler ke LCD serta rangkaian driver motor stepper. Perangkat lunak mikrokontroler ini berisi deretan instruksi yang dieksekusi oleh mikrokontroler untuk kendali ADC, LCD dan rangkaian driver motor stepper. Perangkat lunak penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa BASIC dan kompiler BASCOM AVR. Diagram alir pembuatan perangkat lunak seperti pada Gambar 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah direalisasikan alat pengukur indeks bias dan viskositas zat cair berdasarkan hukum snellius. Perangkat terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dimana perangkat keras terdiri dari catu daya, sistem minimum mikrokontroler ATMega 8535, rangkaian sensor dan tampilan LCD. Sedangkan perangkat lunak menggunakan bahasa Basic dengan program Bascom AVR. Perangkat keras secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Perangkat keras alat pengukur indeks bias dan viskositas zat cair yang terdiri dari catu daya (A), potensiometer (B), motor stepper (C), driver motor (D), Mikrokontroler (E), rangkaian sensor LDR dan komparator (F), LCD (G), kotak kaca (H) dan laser dioda (I).
Pada Gambar 4, alat yang dibuat menjadi dua bagian dimana pada bagian pertama terdapat komponen catu daya, mikrokontroler, rangkaian sensor, motor driver dan LCD. Sedangkan pada bagian kedua terdapat potensiometer, motor stepper dan sebuah sensor LDR yang menempel pada belt. Pada bagian kedua merupakan tempat untuk meletakkan wadah yang berisi cairan. Pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan supaya tidak terjadi kerusakan ketika cairan pada wadah mengalami tumpah pada alat.
Sensor yang digunakan pada alat menggunakan LDR sebagai pendeteksi cahaya laser hasil pembiasan oleh cairan dan potensiometer multiturn sebagai pengubah besaran fisis (jarak) ke besaran elektris. Cahaya yang melewati zat cair akan dibiaskan dan besarnya pembiasan diwujudkan dalam bentuk besaran elektris oleh potensiometer multiturn. Sensor LDR dan potensiometer multiturn dihubungkan dengan sumber tegangan yang tetap, sehingga tegangan potensiometer multiturn sebanding dengan perputaran potensiometer multiturn. Tegangan keluaran dari potensiometer multiturn selanjutnya diubah oleh ADC yang telah terintegrasi dalam mikrokontroler ATMega 8535 menjadi sinyal digital yang akhirnya akan ditampilkan ke LCD.
Setelah alat pengukur indeks bias dan viskositas selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dan pengambilan data pengukuran terhadap sampel (zat cair). Hasil dari pengambilan data pengukuran menggunakan alat ini diberikan pada Tabel 1.
Dari data hasil pengukuran dengan alat yang telah dibuat seperti pada Tabel 1, pada data viskositas enam angka dibelakang koma bukan secara langsung menunjukkan resolusi dari alat, tetapi hanya menyatakan hasil perhitungan numerik dari data yang diolah oleh alat.






Tabel 1. Data pengukuran indeks bias dan viskositas zat cair.
No.
Sampel
Data Lab
Data Alat
n
η (P)
n
η (P)
1
air biasa
1,33
0,004661
1,31
0,004638
2
Sampel 1 (air 600 mL + garam 10 gr)
1,43
0,004750
1,38
0,004736
3
Sampel 3 (air 600 mL + garam 30 gr)
1,47
0,004782
1,36
0,004707
4
Sampel 5 (air 600 mL + garam 50 gr)
1,50
0,004819
1,49
0,004888
5
Sampel 7 (air 600 mL + garam 70 gr)
1,53
0,004832
1,53
0,004946
6
Sampel 10 (air 600 mL + garam 100 gr)
1,55
0,004918
1,36
0,004707




Analisis Hubungan Indeks Bias Dan Viskositas Larutan Garam

Analisis hubungan indeks bias dan viskositas dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara indeks bias dan viskositas larutan garam. Pengambilan data eksperimen dilakukan sebanyak 3 kali dan diambil data rata-ratanya.
Hasil eksperimen hubungan indeks bias dan viskositas larutan garam seperti Gambar 5.

Gambar 5. Grafik hubungan indeks bias dan viskositas larutan garam.

Kenaikan nilai indeks bias dikarenakan larutan garam (NaCl) mengandung atom Cl dimana atom Cl akan menambah nilai indeks bias. Atom Cl merupakan atom berukuran besar sehingga akan memperbesar kerapatan molekul dan dengan demikian interaksi antar molekul akan bertambah. Faktor ini akan menyebabkan cahaya yang dibiaskan semakin besar dan nilai indeks bias akan bertambah besar (Tahir & Nuroniah, 2008). Pada Gambar 5 dapat kita lihat terjadi kenaikan nilai viskositas seiring kenaikan nilai viskositas yang cukup linier dan didapatkan persamaan (2).

Analisis Perangkat Keras

Sensor LDR pada alat digunakan untuk mendeteksi cahaya, ketika tidak terkena cahaya maka keluaran dari rangkaian sensor akan bernilai low begitupun sebaliknya, jika terkena cahaya maka keluaran sensor akan bernilai high.
Potensiometer multiturn digunakan untuk mengubah besaran fisis (jarak) menjadi besaran elektrik dimana sifat potensiometer multiturn yaitu memiliki perubahan resistansi yang linier ketika diputar. Dari data potensiometer multiturn didapatkan deviasi rata-rata setiap kenaikan jarak 1 mm, nilai ADC bertambah sebesar 2 atau setiap kenaikan nilai ADC sebesar 1 merupakan perpindahan jarak sebesar 0,5 mm.
Untuk menggerakkan LDR dan memutar potensiometer multiturn maka digunakan motor stepper. Motor steper merupakan motor penggerak dimana motor ini berputar secara langkah per langkah sehingga memudahkan dalam mengatur pergerakan motor. Pada penelitian digunakan motor stepper jenis bipolar karena memiliki torsi yang lebih besar dibandingkan motor stepper unipolar dan motor dc pada sumber tegangan yang sama.
Pada motor stepper, terdapat sebuah gear untuk memutar belt yang memiliki jari-jari 7 mm. Pada motor stepper yang digunakan, memiliki besar step 6o sehingga untuk satu putaran penuh diperlukan 60 step dimana setiap step diberikan waktu 100 ms sehingga untuk satu putaran penuh memerlukan waktu 6 detik. Oleh karena itu, kecepatan sudut dari motor stepper ini sebesar π/3 rad/s atau kecepatan linier sebesar 7,33 mm/s. Panjang rentang belt antara titik awal sensor LDR sampai potensiometer multiturn yaitu 125 mm sehingga waktu yang diperlukan untuk menggerakkan LDR tersebut yaitu sekitar 17 detik.
Nilai indeks bias cairan yang mampu dibaca oleh alat yaitu antara 0,66 sampai 5,69. Untuk nilai viskositas cairan, pada alat dimasukkan persamaan empiris antara nilai indeks bias dan viskositas larutan garam. Hal ini dikarenakan perbedaan persamaan empiris antara cairan yang digunakan dalam sampel penelitian. Nilai viskositas larutan garam hasil pembacaan alat masih mendekati nilai viskositas hasil uji laboratorium sehingga untuk pembacaan nilai viskositas cairan masih dapat dikatakan baik. Rentang nilai pengukuran viskositas yang mampu ditampilkan alat yaitu antara 0,003718 P sampai 0,010723 P.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur indeks bias dan viskositas yang dibuat mampu berjalan dengan baik dengan menampilkan nilai indeks bias dan viskositas yang mendekati nilai indeks bias dan viskositas hasil uji laboratorium. Rentang pengukuran yang mampu ditampilkam alat untuk nilai indeks bias larutan garam yaitu 0,66 sampai 5,69 dan nilai viskositasnya antara 0,003718 P sampai 0,010723 P. Untuk pengembangan dan penyempurnaan penelitian selanjutnya, maka disarankan untuk pembuatan alat ukur dengan sumber tegangan dari baterai supaya alat dapat dibawa serta penelitian lebih lanjut mengenai hubungan indeks bias dan viskositas pada larutan garam.

DAFTAR PUSTAKA

 

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.
Govindan, Gobi, & Raj, S. G. (2009). Measurement Of Refractive Index Of Liquids using Fiber Optic Displacement Sensors. Journal of American Sciences , 5, 13-17.
Murdaka, B., Karyono, & Supriyatin. (2010). Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks Bias pada Zat Cair Bening. Jurnal Berkala Fisika , 13, 119-124.
Suciyati, S. W., & Surtono, A. (2009). Pemanfaatan Sensor Koil Sebagai Detektor Pencatat Waktu Pada Viscosimeter Metode Bola Jatuh Berbasis Komputer. Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat .
Sutiah, Firdausi, K. S., & Budi, W. S. (2008). Studi Kualitas Minyak Goreng Dengan Parameter Viskositas Dan indeks Bias. Jurnal Berkala Fisika , 53-58.
Tahir, I., & Nuroniah, K. W. (2008). Hubungan Kuantitatif Struktur Dan Indeks Bias Dari Senyawa Organik Berdasarkan Deskriptor Molekular. Seminar Khemometrik, AIC.



Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar