PENERAPAN MEKANIKA FLUIDA TERHADAP PEMBUATAN SLV METER (SMART LUNGS VOLUME METER) INTEGRATED WITH MICROCONTROLLER SEBAGAI ALAT PENDETEKSI DINI KELAINAN PARU-PARU MANUSIA


Abstrak

Spirometer merupakan instrumentasi pengukur volume paru-paru, namun spirometer di pasaran harganya relatif mahal sehingga diperlukan alat serupa dengan harga yang lebih ekonomis supaya dapat digunakan oleh khalayak luas. Berdasarkan latar belakang tersebut dirancang sebuah alat yang diberi nama SLV Meter (Smart Lungs Volume Meter) dengan memanfaatkan Atmega328p dan sensor tekanan MPX5100DP. Prinsip kerja alat ini yaitu peniupan yang dilakukan oleh pengguna pada pipa venturimeter yang sudah dihubungkan sensor tekanan MPX5100DP dengan keluaran nilai tegangan yang kemudian data diterima oleh mikrokontroler arduino. Pada arduino data yang diterima diolah oleh ADC mikrokontroler menjadi nilai digital dan dikonversikan menjadi nilai debit yang ditampilkan pada LCD. Dari nilai debit yang didapatkan akan digunakan untuk mendapatkan nilai volume paru-paru menggunakan metode numerik dan bentuk grafiknya juga dapat dilihat secara manual dengan Microsoft Excel. Perlu diketahui bahwa setiap manusia memiliki nilai normal kapasitas vital paru-paru. Jadi, setelah didapatkan nilai volume kapasitas vital paru-paru, dapat diketahui apakah paru-paru kita dalam keadaan normal atau tidak, dengan batasan nilai volume yang terukur adalah 80% dari kapasitas vital paru normalnya. Alat ini dibuat sebagai alat alternatif pengganti spirometer, yang mana untuk kedepannya diharapkan bisa dipakai di rumah sakit dan badan olahraga bahkan bisa dimiliki oleh tiap individu, karena alat ini relatif lebih murah dan praktis.

Kata Kunci: Spirometer, Atmega328p, MPX5100DP, dan Arduino

1.     Pendahuluan
Fisika adalah salah satu cabang ilmu alam yang mempelajari fenomena fisis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Mempelajari ilmu fisika dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu analitis dan pembuktian melalui eksperimen. Dalam pembuktian eksperimen fisikawan dapat melakukan dengan menggunakan alat – alat instrumentasi yang berkaitan. Dalam hal ini fisika juga dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan ataupun medis, lebih khusus lagi dalam bidang instrumentasinya.

Paru-paru adalah organ tubuh manusia yang berfungsi memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari darah dengan bantuan hemoglobin. Proses ini disebut sebagai respirasi atau pernafasan. Nilai normal setiap volume paru-paru dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan dan lain-lain. Pengukuran volume paru-paru dilakukan untuk mendeteksi apakah paru-paru seseorang mengalami kelainan atau tidak, sehingga dapat diketahui bagaimana keadaan paru-paru manusia. Peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru yaitu spirometer.

Spirometer adalah instrumentasi yang sangat umum digunakan di bidang kesehatan dan olahraga. Spirometer digital juga sudah banyak dijumpai, namun harganya relatif mahal sehingga alat ini masih jarang dimiliki baik pribadi, badan olahraga, maupun rumah sakit - rumah sakit yang ada. Sebagai contoh adalah spirometer tipe T.K.K. 11510 Vital milik Laboratorium SSFC Fakultas Ilmu Keolahragaan Unesa yang nantinya juga digunakan sebagai pembanding alat. Berbeda dengan yang dilakukan iqlima (2013) yang menggunakan syringe sebagai pengujian alat, bukan menggunakan spirometer sebagai pembanding alat.

Sedangkan penelitian yang dilakukan rifa’i (2013) dilakukan pengujian dengan menggunakan spirometer yang masih bersifat analog, dan penelitian ini mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan.

Dari beberapa mahasiswa yang telah merancang suatu alat pengukur kapasitas vital paru-paru tersebut, masih terdapat beberapa kekurangan yang mungkin masih bisa dikembangkan. Sehingga didapatkan suatu pemikiran dalam perencanaan perancangan suatu alat pengukuran volume paru-paru berbasis mikrokontroler Atmega328p dengan memanfaatkan sensor MPX5100DP yang lebih cocok digunakan untuk sensor tekanan yang lebih peka terhadap tekanan rendah sehingga hasil yang didapatkan sangat akurat. Alat ini dibuat sebagai alat alternatif pengganti spirometer, yang mana untuk kedepannya diharapkan bisa dipakai di rumah sakit dan badan olahraga bahkan bisa dimiliki oleh tiap individu, karena alat ini relatif lebih murah dan praktis.


Mekanisme Pernapasan

Respirasi adalah proses memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari darah dengan bantuan hemoglobin dalam organ tubuh manusia. Volume udara respirasi pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas.

Metode sederhana untuk meneliti besarnya kapasitas paru adalah merekam volume pergerakan udara yang masuk dan keluar dari paru dengan menggunakan spirometer. Dari spirometer ini didapatkan dua istilah yaitu volume dan kapasitas paru (Astrand, 1970).

Aliran Fluida

Secara umum fluida adalah zat yang dapat mengalir dan mengalami perubahan – perubahan bentuknya secara terus – menerus ketika terkena tekanan walaupun relatif kecil, misalnya zat cair dan gas. Menurut sifatnya, fluida dibedakan menjadi dua yaitu fluida ideal dan fluida sejati (Giancoli, 2001).

Pada aliran tunak laju aliran air pada suatu titik tertentu adalah tetap. Jika semua patikel di setiap titik memiliki kelajuan yang sama, suatu aliran lurus bersifat tetap. Seperti tampak (Gambar 2.1) menunjukkan tiap partikel fluida pada suatu titik saat sampai di P akan meneruskan geraknya pada aliran yang sama. Partikel di suatu titik akan melalui P, Q, dan R yang memiliki kelajuan yang sama saat laju di titik pertama.


Gambar 2.1 Sebuah partikel fluida yang bergerak melalui titik-titik P, Q, dan R, membuat suatu garis arus. Setiap partikel lain yang lewat melalui P berjalan sepanjang garis arus yang sama didalam aliran tunak. (Sumber: Sutrisno,1986).

Venturimeter

Venturimeter merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran fluida dengan luas penampang satu lebih luas dari penampang yang satunya seperti pada gambar 2.2.
 
Gambar 2.2 Skema venturimeter

Laju aliran fluida pada titik kesatu dapat diperoleh dengan persamaan tersebut dengan p1 adalah tekanan pada luas penampang besar, p2 adalah tekanan pada luas penampang kecil, ρ adalah nilai massa jenis udara yang dihembuskan, A1 adalah luas penampang pipa besar, dan A2 adalah luas penampang pipa kecil. Persamaan untuk laju aliran fluida pada titik kedua didapatkan,

v2
=

2( p1 - p2 ) / r

(2.1)

æ
A
ö
2













1 - ç
2
÷















ç
A1
÷







è
ø




D.      Spirometer

Spirometer merupakan suatu metode sederhana yang dapat mengukur sebagian terbesar volume dan kapasitas paru-paru. Spirometer merekam secara grafis atau digital volume ekspirasi paksa dan kapasitas vital paksa. Pemeriksaan dengan Spirometer ini penting untuk pengkajian fungsi ventilasi paru secara lebih mendalam. Pengujian paru bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi paru seseorang individu dalam keadaan normal atau abnormal (Lakshmanan,2012).

Prosedur yang paling umum digunakan adalah subyek menarik nafas secara maksimal dan menghembuskannya secepat dan selengkap mungkin. Nilai KVP dibandingkan terhadap nilai normal dan nilai prediksi berdasarkan usia, tinggi badan dan jenis kelamin.











Gambar 2.3 Spirometer

Persamaan untuk mengukur kapasitas vital paru-paru :

a. Untuk Laki-Laki

VC = 0.052T – 0.022U – 3.00
(2.2)
b. Untuk Perempuan

VC = 0.041T – 0.018U – 2.69
(2.3)

dengan U = Umur, T = Tinggi badan, dan 80 % dari nilai VC sudah dianggap sehat atau normal (Fat’ak dkk,2010).

E.          Sistem Elektronika

Sistem elektronik pada penelitian ini meliputi mikrokontroler arduino dan sensor tekanan gas strain gauge dengan tipe MPX2010. Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan meng-upload ke board Arduino. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan Pengolahan, avr-gcc, dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya.

Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.















Gambar 2.4 Board Arduino

(http://arduino.cc/en/main/hardware)

Adapun konfigurasi pin microcontroller atmega328p :










.



Gambar 2.5 Konfigurasi Pin ATMega328

(http://fandi.students.uii.ac.id/2013/04/25/11/)


Sebagai nilai masukan yang akan diproses pada mikrokontroler tersebut adalah hasil pengukuran dari sensor tekanan gas strain gauge dengan tipe MPX5100DP. Sensor tersebut merupakan sensor tekanan yang peka terhadap tekanan rendah, hanya dengan tiupan saja dapat mempengaruhi tegangan output yang dihasilkan, sensor ini mengunakan bahan Silicon Stress Stain Gauge. MPX5100DP adalah Strain gauge jenis piezoresistif tranducer berbahan silicon yang terintegrasi dalam sebuah chip, bekerja pada tekanan 0 kPa sampai 100 kPa (0 psi sampai 14,5 psi) atau 15 kPa sampai 115 kPa (2,18 psi sampai 16,68 psi) dengan tegangan output 0,2 volt sampai 4,7 volt.











Gambar 2.6 Sensor MPX5100DP

(www.FreescaleSemiconductor.com)

Adapun konfigurasi pin-pin pada kaki komponen ini adalah sebagai berikut.

Konfigurasi Pin Sensor MPX5100DP





PIN NUMBER



1

Vout



2

Gnd



3

Vs



4

N/C



5

N/C



6

N/C




















2.     Mertode Penelitian

A.    Rancangan Gambar

Gambar rancangan alat pengukur volume paru-paru pada ini yaitu sebagai berikut:


Gambar 3.2. Diagram alir pemrograman pada mikrokontroler

Dalam penelitian ini dilakukan peniupan oleh manusia pada pipa venturimeter yang sudah dihubungkan dengan sensor tekanan MPX5100DP yang mempunyai output nilai tegangan analog yang kemudian data diterima oleh mikrokontroler ATMega328p. Pada mikrokontroler nilai output dari sensor akan diolah oleh ADC mikrokontroler dengan program yang sudah dituliskan pada software arduino melalui beberapa tahap seperti pada gambar 3.2. Output dari sensor yang masih berupa tegangan analog akan diubah menjadi nilai tegangan digital yang kemudian dikonversikan menjadi nilai beda tekanan. Nilai beda tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan (2.1) untuk mendapatkan nilai kecepatan (v) yang digunakan untuk mendapatkan nilai debit dengan persamaan Q = A v . Hasil dari pengolahan arduino berupa debit akan ditampilkan pada LCD.

Untuk mencari nilai volume digunakan dengan perhitungan numerik dan bentuk grafiknya dapat dilihat secara manual pada Microsoft Excel. Perlu diketahui bahwa setiap manusia memiliki nilai normal kapasitas vital paru-paru. Jadi setelah kita mendapatkan nilai volume kapasitas vital paru-paru, dapat diketahui apakah paru-paru kita dalam keadaan normal atau tidak, dengan batasan nilai volume yang terukur adalah 80% dari kapasitas vital paru normalnya.

B.           Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada PKM-KC ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain kalibrasi ADC, pengujian sensor, pengujian alat, dan pengambilan data. Kalibrasi ADC dilakukan dengan cara mencari grafik hubungan nilai input dengan output. Yang kedua yaitu pengujian sensor dilakukan dengan cara memberi masukan pada input sensor tesebut. Kemudian nilai output diukur dengan menggunakan multimeter dan mikrokontroler pada keadaan normal (tanpa hembusan) dan ketika mendapat hembusan nafas, kemudian dibandingkan dengan nilai yang sudah ada pada datasheet.

Setelah semua alat sudah selesai, dilakukan pengujian alat dengan memberi masukan udara yang konstan melalui kompresor yang sudah dikontrol nilai tekanan udaranya, kemudian dibandingkan dari alat yang sudah dirancang dengan spirometer tipe T.K.K. 11510 Vital digital yang dimiliki oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Pembandingan dilakukan untuk memperoleh nilai error atau uji kelayakan alat. Kemudian pengambilan data menggunakan alat rancangan dengan cara obyek menghembuskan nafas pada pipa venturimeter yang kemudian dideteksi sensor dengan output nilai tegangan. Pengambilan data tersebut dilakukan dengan 5 kali hembusan nafas dari 5 orang yang berbeda.

C.           Teknik Pengolahan Data

Pada teknik pengolahan data ini dilakukan sesuai dengan teknik pengumpulan data di atas, namun ada beberapa tahap tambahan yang digunakan untuk memperoleh nilai volume paru-paru yang terukur. Tahap pertama yaitu mengkonversi data analog yang diterima oleh mikrokontroler dari keluaran sensor berupa tegangan menjadi nilai tekanan. Dari nilai tekanan tersebut didapatkan nilai laju aliran atau debit. Kemudian pada tahap kedua nilai debit yang sudah didapatkan akan dihitung dengan perhitungan numerik untuk  mendapatkan  nilai  volume.  Jika  data

ditampilkan grafik hubungan antara debit terhadap fungsi waktu secara manual menggunakan Microsoft Excel akan terlihat seperti pada gambar 3.3.



















Gambar 3.3. Grafik hubungan debit terhadap fungsi waktu

Pada gambar 3.3 terlihat grafik yang menggambarkan hubungan antara debit terhadap fungsi waktu. Grafik tersebut menunjukkan bahwa setelah melakukan pengambilan nafas secara maksimal dan dikeluarkan pada pipa venturimeter, aliran udara yang dihembuskan manusia semakin lama akan semakin menurun dan juga volume yang tersimpan pada paru – paru akan semakin berkurang. Sehingga pada titik atau waktu tertentu volume udara paru – paru juga akan habis sebelum melakukan inspirasi lagi.

Dari grafik yang sudah didapatkan dari hembusan nafas tersebut akan dihitung nilai volume paru-paru menggunakan persamaan dengan menjumlahkan setiap debit dikalikan dengan selang waktu yang terjadi selama ditampilkan setiap nilai debit tersebut dengan

Persamaan V = Q1(t1 - t0) + Q2(t 2 - t1) +.......+ Qa(ta - ta - 1) .

DAFTAR PUSTAKA

Astrand. 1970. Fisiologi Tubuh Manusia. Translated by Guyton, AC. 1996. Jakarta: Binarupa Aksara.

Giancoli. Douglas C. 2001. Physics Principles With Applications, Fifth Edition. Jakarta: Erlangga.

Haq, M.F.D., dkk. Pengolahan Sinyal Respirasi Dengan Fir Untuk Analisa Volume Dan Kapasitas Pulmonary. Surabaya : Institute Teknologi Sepuluh November.

Hernawati. 2008. Sistem Pernapasan Manusia pada Kondisi Latihan dan Perbedaan Ketinggian.

Iqlimah, Atika. 2013. Perancangan Alat Ukur Volume Udara Pernapasan Manusia. Malang : Universitas Brawijaya.

Lakshmanan, D.M.P. 2012. Profil Pasien Yang Menjalani Pemeriksaan Spirometri Di Poli Faal Paru Dan Instalasi Diagnostik Terpadu Di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik, (Moh. Fat’ak Diya’ul Haq)Medan Dari Periode Januari 2012 Sampai Juni 2012. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Rifa’i, Achmad dkk. 2013. Aplikasi Sensor Tekanan Gas Mpx5100 Dalam Alat Ukur Kapasitas Vital Paru-Paru. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Sears Zemansky. (1962). FISIKA untuk Universitas 1 Mekanika, Panas, Bunyi. Jakarta: Binacipta.

Sutrisno. 1986. Fisika Dasar : Mekanika. Jilid 2. Bandung: Institute Teknologi Bandung.

Tipler, P.A. & Mosca, G. 1998. Physics for Scientist and Engineers Third Edition. Jakarta: Erlangga.





Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar