Mengapa Mahasiswa Wajib Berkarakter?
Posted by Syukron AmrullohAPA ITU KARAKTER?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti:
1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain.
2).Karakter juga bisa bermakna "huruf".
Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional), Karakter
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,masyarakat,
bangsa dan negara. Individu yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan
siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan
berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati
pada individu.
Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau
dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran
seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.
Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat,
watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian.
Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso”
yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh
sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan
sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur,
suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah
karakter erat kaitannya dengan personality
(kepribadian) seseorang.
" Banyak orang mengatakan kepintaran yang
menjadikan seseorang ilmuwan besar. Mereka
keliru, semua itu adalah karena faktor karakter. " (Albert
Einstein)
Sebelum
mengetahui mengapa mahasiswa harus berkarakter , kita perlu terlebih dahulu
mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan karakter ? Karakter adalah
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Individu yang berkarakter baik
adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan
tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Lalu apa bedanya karakter dengan kepribadian ? Kepribadian bukanlah karakter.
Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda. Tiap manusia tidak bisa memilih
kepribadiannya, kepribadian sudah hadiah dari Sang
pencipta sejak manusia dilahirkan. Dan
dari segi kepribadian, seseorang pasti memiliki kelebihan maupun kekurangan. Bagaimana dengan karakter ? Saat tiap manusia belajar untuk mengatasi
kelemahannya dan memperbaiki kelemahannya dan memunculkan kebiasaan positif
yang baru maka inilah yang disebut dengan karakter.
Karakter
tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa
ditukar. Karakter harus DIBANGUN dan DIKEMBANGKAN secara
sadar hari demi hari dengan melalui suatu PROSES yang tidak
instan.
Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah
lagi seperti sidik jari.
(Timothy
Wibowo)
Jadi, mengapa mahasiswa harus
berkarakter dan karakter seperti apa yang harus dimiliki oleh mahasiswa ?
Pertama, mahasiswa
adalah bagian dari entitas akademik di sebuah perguruan tinggi sehingga
kemudian disebut sebagai akademisi dalam arti “member of an academy”. Perguruan tinggi adalah wadah yang harusnya
memberi bentuk bagi entitas yang bernaung didalamnya. Dengan demikian karakter pertama yang harus
dimiliki mahasiswa adalah karakter seorang pembelajar, yang haus akan ilmu
pengetahuan dan kebenaran, intelektual yang senantiasa berpikir kritis dalam
memecahkan masalah dan fenomena sosial maupun alam yang terjadi, yang tunduk
patuh pada etika akademik dan ilmu pengetahuan, yang sadar akan kebebasan
akademik dan kebebasan mimbar akademiknya secara beradab dan bertanggungjawab,
serta sadar akan tanggung jawab moralnya untuk mendayagunakan ilmu pengetahuan
bagi sebesar-besarnya kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Kedua,
mahasiswa merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Karenanya
kesadaran akan eksistensi formalnya tersebut harusnya telah terinternalisasi
sebagai karakter mahasiswa, sehingga mahasiswa secara sadar menjadi bagian dari
upaya sadar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menjunjung tinggi kepentingan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi/golongan, taat azas terhadap
konstitusi dan perundang-undangan yang berlaku, serta bertanggung jawab
terhadap masa depan bangsa dan negaranya.
Ketiga,
mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi bagian dari masyarakat. Mahasiswa
merupakan representasi dari rakyat baik dalam konteks kekinian maupun masa
depan. Dan mahasiswa adalah duta para orang tua, yang diutus oleh orang tuanya untuk
menjalankan misi pribadi dan keluarga. Mahasiswa
harus tetap menjadi bagian dari masyarakat, mampu berempati terhadap segenap
persoalan masyarakat, serta menjadi bagian produktif untuk meretas jalan keluar
terhadap persoalan-persoalan tersebut. Karenanya diperlukan karakter mahasiswa
yang kritis sekaligus empatif dalam menyuarakan kehendak masyarakatnya, serta
kreatif dan inovatif dalam menjawab tantangan serta permasalahan yang dihadapi
masyarakat yang notabene merupakan orang tua yang mengutus mereka sebagai duta.
Keempat,
mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat dunia yang bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa. Kesadaran akan kebhinekaan ini merupakan karakter dasar guna
membangun sikap toleran, saling menghormati, dan humanis guna dapat bekerjasama
secara sinergis dalam mewujudkan tatanan masyarakat dunia yang adil dan
sejahtera.
Kelima,
mahasiswa merupakan insan yang tak boleh terpental jauh dari eksistensi
transedentalnya sebagai mahluk Tuhan yang membawa misi kenabian guna dapat
menjadi khalifah di muka bumi yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan
hidup serta kesejahteraan semua mahluk yang ada di muka bumi. Karenanya,
mahasiswa haruslah pribadi-pribadi yang taat dalam menjalankan ibadah formalnya
serta mampu mewujudkan hakikat ibadah yang dijalaninya tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari.
Kelima
kesadaran eksistensial inilah yang harusnya menjadi
landasan dalam membangun paradigma dan metoda dalam melakukan pembinaan
karakter mahasiswa, sehingga internalisasi akan dimensi aksiologis dan eksistensinya
itu dapat berlangsung secara alamiah dan manusiawi. Tentu bukan proses yang
mudah, apalagi dalam wadah organisasi perguruan tinggi yang kompleks dan
seringkali terkendala oleh kultur birokrasi yang lambat, inefisien, dan
formalistik.
Tentang Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter adalah pemberian
pandangan mengenai berbagai jenis nilai
hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing
individu yang perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya). Banyak saya perhatikan bahwa orang-orang
dengan karakter buruk cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering
menyatakan bahwa cara mereka dibesarkan yang salah, kesulitan keuangan,
perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yang menjadikan mereka seperti
sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita harus menghadapi banyak
hal di luar kendali kita, namun karakter Anda tidaklah demikian. Karakter Anda
selalu merupakan hasil pilihan Anda. Ketahuilah
bahwa Anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter,
upayakanlah itu. Karakter, lebih dari apapun dan akan menjadikan Anda seorang
pribadi yang memiliki nilai
tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang Anda hargai dalam
kehidupan ini.
Setiap
orang bertanggung jawab atas karakternya. Anda memiliki KONTROL PENUH
atas karakter Anda, artinya Anda tidak dapat menyalahkan orang lain atas
karakter Anda yang buruk karena Anda yang bertanggung jawab penuh.
Mengembangkan karakter adalah TANGGUNG JAWAB pribadi Anda.
0 komentar:
Posting Komentar